runtext

SALAM CERDAS BUAT GENERASI PELAJAR YANG HAUS AKAN ILMU PENGETAHUAN

Jumat, 27 Oktober 2023

AKSI NYATA MODUL 1.4. (BUDAYA POSITIF)

 

AKSI NYATA

MODUL 1.4. (BUDAYA POSITIF)

Arif Wahyu Hidayat, S.Pd

Guru SDN Makasar 06 Pagi

Calon Guru Penggerak (CGP) Angkatan 9 Jakarta

 

LATAR BELAKANG

Budaya positif adalah salah satu ciri dari sekolah yang menanamkan karakter pada anak. Sekolah adalah salah satu pembentuk karakter yang peranannya sangat penting dan utama. Karakter ini akan terbentuk dengan pembiasaan yang diterapkan di sekolah dan contoh sikap keteladanan guru terhadap muridnya sehingga akan menjadi sebuah pondasi kuat bagi anak dalam menjalani kehidupan kedepannya baik sebagai diri sendiri, sebagai anggota keluarga maupun sebagai anggota masyarakat. Salah satu tugas guru adalah melakukan pengajaran yang menuntun, agar anak-anak memiliki karakter kuat, yang dituangkan dalam visi, misi, tujuan dan program sekolah. Hal ini sesuai dengan makna pendidikan menurut Bapak Pendidikan kita, Ki Hajar Dewantara : “Adapun maksud pendidikan yaitu: menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya”.

Sebagai guru berkewajiban membangun sebuah komunitas di sekolah untuk menyiapkan murid di masa depan agar menjadi manusia berbudaya yang tidak hanya untuk pribadinya, tapi juga berdampak pada masyarakat. Mengacu pada dasar Negara kita yaitu Pancasila beberapa karakter yang dapat kita terapkan untuk pembudayaan disekolah diantaranya Beriman, Bertaqwa kepada Tuhan YME dan Berakhlak Mulia, Kreatif, Gotong Royong, Berkebhinekaan Global, Bernalar Kritis dan Mandiri. Karakter seperti ini bisa menyiapkan anak-anak menjadi manusia dan anggota masyarakat untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan seperti tujuan pendidikan sendiri.

Budaya positif menciptakan suasana pembelajaran yang aman, nyaman, dan menyenangkan. Dalam membangun budaya positif di sekolah, diperlukan kolaborasi yang baik antar semua elemen di sekolah agar saling memahami, mengerti dan menjadi sebuah keyakinan sekolah. Untuk mewujudkannya perlu adanya penerapan disiplin budaya positif di sekolah yaitu melalui proses pembentukan keyakinan kelas dan pelaksanaan segitiga restitusi.

TUJUAN

Tujuan dari rencana aksi ini adalah:

  • Menumbuhkan motivasi Instrinsik pada siswa.
  • Menumbuhkan karakter anak sesuai profil pelajar Pancasila.
  • Membuat kesepakatan kelas dengan tujuan untuk meumbuhkan dan membiasakan anak menjadi mandiri, disiplin, saling menghormati dan bertanggung jawab.
  • Dengan adanya keyakinan kelas dan penerapan segitiga restitusi diharapkan dapat menumbuhkan budaya disiplin positif pada siswa, terutama dalam perilaku sehari-hari siswa di sekolah.
  • Menumbuhkan suasana pembelajaran yang nyaman bagi siswa sehingga mereka bisa tumbuh sesuai potensinya masing-masing.
  • Membangun kolaborasi yang baik antar warga sekolah dalam menumbuhkan budaya positif.

TOLAK UKUR KEBERHASILAN

Tolak ukur keberhasilan aksi nyata ini adalah :

  • Terbentukanya keyakinan kelas yang disepakati bersama antara murid dan guru
  • Murid menjadi bertanggung jawab dan mampu menerapkan serta menjalankan keyakinan kelas yang telah dibuat bersama.
  • Timbunya pembelajaran yang menyenangkan dari budaya disiplin positif, serta hubungan yang harmonis antara guru dan murid.
  • Tumbuhnya sikap saling menghargai, saling menghormati dan saling mendukung antar warga sekolah

LINI MASA TINDAKAN YANG AKAN DILAKSANAKAN

  • Pembuatan rencana program rencana aksi nyata
  • Berkoordinasi dengan kepala sekolah mengenai program aksi nyata budaya positif
  • Membuat keyakinan kelas bersama murid-murid berdasarkan kesepakatan kelas yang sudah terbentuk.
  • Sosialisasi konsep budaya positif dengan teman sejawat disekolah
  • Melaksanakan pengimbasan kepada rekan sejawat tentang konsep budaya positif
  • Berkolaborasi dengan teman sejawat dalam membuat keyakinan kelas sesuai kesepakatan kelasnya masing-masing
  • Memantau, mengevaluasi, merefleksi hasil keyakinan kelas dan melakukan tindak lanjut evaluasi

DUKUNGAN YANG DIBUTUHKAN

Dukungan yang dibutuhkan dalam menerapkan aksi nyata ini adalah:

  • Dukungan dari kepala sekolah dalam bentuk kebijakan
  • Kesempatan untuk mensosialisasikan aksi nyata.
  • Partisipasi dan keinginan dari warga sekolah untuk menjalankan aksi nyata
  • Partisipasi dan dukungan wali murid terhadap penerapan budaya positif.
  • Sarana dan prasarana.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar